Labels

Thursday, 31 October 2013

Es Dawet Telasih Bu Dermi Segarnya Mengalir Sampai Jauh


Permisi pak Gesang, saya meminjam sepenggal kalimat dalam lirik lagu Bengawan solo. Meski hanya menempati sudut sempit di dalam pasar Gede tetapi segarnya es Dawet Telasih bu Dermi sudah terdengar mengalir ke telinga pecinta kuliner di Indonesia.

Tak jarang pembeli yang datang rela berdiri demi menikmati semangkuk kecil es Dawet Telasih bu Dermi sambil sesekali bergeser berpindah posisi karena harus berbagi jalan dengan pembeli sayur mayur di pasar Gede.

Es dawet Telasih yang dijual oleh bu Dermi ini memiliki perbedaan dengan es Dawet yang umumnya kita kenal. Yang pertama terlihat dari tempat penyajian pun sudah berbeda yaitu tidak menggunakan gelas melainkan mangkuk.

Sebagai bahan isian, sesuai namanya menggunakan telasih yang dikombinasi dengan jenang sumsum; tape ketan hitam dan hijau; lalu cendol. Santan encer dengan campuran nangka dan gula cair lalu digunakan untuk merendam semua bahan tersebut dalam mangkuk kecil.

Segarnya es dawet Telasih bu Dermi cukup ditebus dengan harga 8 ribu per mangkuk. Pecinta kuliner bisa datang setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00 untuk menikmati sajian khas kota Solo ini.

Sunday, 27 October 2013

Sate Buntel Mbok Galak Nikmatnya Ampun

Jangan buru-buru kehilangan selera kalau baru baca nama penjualnya atau nama makanannya. Yang dimaksud dengan sate buntel disini bukannya sate ikan buntel itu. Yang jual pun juga tidak punya sifat yang sama dengan namanya.

Di kota Solo, hidangan sate kambing memiliki variasi lain dalam cara penyajian. Alih-alih langsung ditusuk dengan lidi bambu, daging kambing digiling hingga lembut terlebih dahulu. Kemudian dibungkus dengan kulit lemak tipis sebelum dibakar.

Untuk satu porsi sate buntel hanya terdiri dari 2 (dua) tusuk saja. Karena nominalnya yang kecil seringkali pengunjung yang baru pertama kali makan mengernyitkan dahi. Bukannya sate biasanya 10 tusuk per porsi?

Meski hanya 2 tusuk, tetapi satu buntel sate sebenarnya berisi 5 tusuk sate yang dicincang. Jadi 2 tusuk sebenarnya sama dengan 10 tusuk sate biasa. Dan pas setelah selesai makan memang baru benar-benar berasa kenyangnya sama dengan makan satu porsi sate yang isinya 10 tusuk.

Karena terbatasnya kulit lemak yang tersedia setiap hari maka stok sate buntel tiap harinya juga berbeda-beda. Apalagi penggemar olahan daging kambing juga tak sedikit meski kadar kolesterol yang ada didalamnya cukup tinggi.
Maka pengunjung yang tertarik mencoba sebaiknya mampir sebelum pukul 12 siang. Tetapi jika tak kebagian, hidangan sate kambing biasa; gulai; tongseng dan tengkleng yang tersedia juga tak kalah nikmatnya.

Sampai saat ini warung sate buntel mbok Galak belum membuka cabang padahal kabarnya juga digemari oleh pemimpin negara kita. Sebaiknya hanya makan sate buntel mbok Galak yang lokasinya ada di Sumber. Karena siapa tahu kalau makan sate buntel di lokasi lain yang namanya mbok Galak juga, ntar jangan-jangan penjualnya galak beneran!

Thursday, 24 October 2013

Memaknai Arti Kehidupan di Museum Sisa Hartaku


Nilai barang-barang yang tersimpan di museum ini pastinya tak seberapa dibanding benda-benda bersejarah yang tersimpan di museum purbakala. Namun Museum Sisa Hartaku memberikan pelajaran hidup kepada para pengunjungnya yang tak ternilai harganya. Jadi wajar saja jika tidak dikenakan tiket masuk melainkan imbalan seikhlasnya bagi pengunjung yang tersentuh hatinya.

Adalah Sriyanto, pria yang rumahnya tak luput dari bencana erupsi gunung Merapi tahun 2010 yang lalu. Pasca bencana Sriyanto mengumpulkan barang-barang pribadinya dan juga milik warga sekitar yang rumah tinggalnya disapu oleh Wedhus Gembel, sebutan masyarakat setempat untuk awan panas yang keluar dari perut gunung Merapi.

Niat awal Sriyanto mengumpulkan barang-barang yang rusak akibat erupsi Merapi di rumahnya tersebut awalnya hanya untuk pengingat anak cucunya kelak tentang bencana yang terjadi tahun 2010 yang lalu. Lantaran Sriyanto dan tetangganya tidak diperbolehkan lagi tinggal di rumahnya yang berada di dusun Petung kabupaten Sleman tersebut setelah erupsi gunung Merapi tahun 2010 dan dipindahkan ke lokasi yang baru.
Namun justru sisa harta benda yang tersapu awan panas Merapi yang dikumpulkan oleh Sriyanto dirumahnya malah menarik minat masyarakat umum. Hingga akhirnya rumah yang digunakan untuk mengumpulkan sisa-sisa harta benda oleh Sriyanto ini dinamakan Museum Sisa Hartaku. Dan kini menjadi salah satu spot primadona yang ditawarkan dalam paket wisata Jeep Lava Tour Gunung Merapi.
Barang-barang yang berhasil dikumpulkan oleh Sriyanto beragam jenisnya. Mulai dari peralatan makan dan masak, barang elektronik seperti tv dan radio, sepeda motor, furnitur hingga tulang belulang hewan ternak yang tidak sempat diselamatkan. Semuanya dikumpulkan dan ditata diatas meja yang tersebar di beberapa ruangan. Bahkan saking banyaknya barang yang terkumpul maka tak sedikit pula yang diletakan di luar rumah.
Dashyatnya panas suhu dari Wedhus gembel meluluhlantakan semua yang diterjangnya tanpa kecuali. Hingga kebanyakan barang-barang yang ada di Museum Sisa Hartaku tidak dapat dikenali lagi. Seperti televisi yang bentuknya sudah tidak kotak lagi. Atau peralatan rumah tangga seperti gelas, piring dan berbagai barang terbuat dari kaca atau keramik pun ikut meleleh. Sepeda motor dan hewan ternak pun setali tiga uang nasibnya. Hanya tersisa kerangkanya saja.
Sebuah jam dinding yang berada di ruang utama menjadi koleksi benda yang paling menyita perhatian. Karena jarum jamnya berhenti tepat disaat Wedhus gembel menyapu lokasi rumah yang kini dijadikan Museum Sisa Hartaku ini, yaitu jam 12 lewat 5 menit pada hari Jumat 5 November 2010.
Melihat kerusakan barang-barang yang ada di Museum Sisa Hartaku maka akan terbayang jelas daya rusak dan kepanikan warga saat luncuran Wedhus gembel menerjang rumah tinggal warga setempat. Sementara perasaan sedih para warga yang timbul pasca erupsi gunung Merapi terbaca jelas dari kalimat-kalimat yang dituliskan di dinding Museum Sisa Hartaku. Yang mana bagi diriku pribadi bagai tamparan keras di wajah karena seringkali tak mensyukuri nikmat hidup.

Monday, 7 October 2013

Tips Membuat Kartu Kredit / Credit Card 2013

Tips Membuat Kartu Kredit / Credit Card 2013 - Sebenarnya tidak ada cara spesial atau patokan cara membuat kartu kredit agar tidak di reject. Kali ini saya akan share aja pengalaman saya membuat credit card ( Tentu nya ya pakai cara sedikit blackhat biar cepet jadi :D )


1. Membuat Kartu Kredit di Bank BRI
Ini pengalaman membuat kartu kredit yang paling menjengkelkan yang pernah saya alami,