Labels

Tuesday, 30 August 2016

Aneka Rupa Eksekusi Mati di Bangkok Corrections Museum

Sudah pasti tak ada orang yang mau dihukum mati. Membayangkan pun enggan rasanya. Tapi di Bangkok berbagai cara eksekusi hukuman mati divisualisasikan dalam bentuk gambar dan diorama. Bangkok Corrections Museum, jelas namanya tak setenar Madame Tussaud. Tetapi kehadirannya menambahkan sesuatu yang berbeda saat berlibur di ibukota Thailand ini.

Museum yang terletak di jalan Mahachai ini dulunya adalah penjara dengan fasilitas keamanan maksimum untuk menampung narapidana dengan kejahatan berat. Hingga akhirnya dibangun penjara yang baru dan ditutuplah penjara ini berikut fungsinya pun juga diganti menjadi museum. Sebagian area dari penjara ini juga telah dialih fungsikan untuk dijadikan ruang terbuka publik bernama Rommani Nart public park.

Terdapat 2 (dua) unit gedung di Bangkok Corrections Museum yang digunakan untuk memamerkan beragam cara eksekusi hukuman mati yang dulu dijalankan di Thailand. Semuanya dapat kita kunjungi tanpa perlu dipungut biaya sepeser pun.

Saat datang, pengunjung akan diarahkan oleh penjaga untuk menuju gedung yang pertama yang dinamakan “Cell Block 9”. Gedung bertingkat 2 lantai ini adalah gambaran sesungguhnya dari ruang penjara yang digunakan pada jaman dahulu. Masing-masing ruang berukuran 1x2 meter tanpa ada satupun jendela. Hanya tersedia satu pintu berjeruji besi saja.

Sebelum masuk ke “Cell Block 9”, penjaga yang mengantar akan menginformasikan kepada setiap pengunjung bahwa dilarang untuk mengambil segala bentuk rekaman foto/video di gedung tersebut. Wajahnya yang tanpa senyum dan dengan kumis tebalnya seolah memperlihatkan bahwa informasi tersebut sekaligus sebagai peringatan serius. Dan terbukti memang segala gerak-gerikku seolah tak pernah lepas dari pengawasannya. Walau kemudian sikapnya mencair ketika diajak foto bareng. Klik…
Dalam tiap ruang tahanan di Cell Block 9, dibuat berbagai macam diorama eksekusi hukuman mati dengan menggunakan manekin manusia dengan ukuran yang sesungguhnya. Salah satu yang terlihat adalah proses interogasi dengan menempatkan pengait tajam berukuran besar dibawah dagu tahanan. Ketika kondisi si tahanan melemah lalu kepalanya mulai menunduk maka pengait tajam tersebut akan semakin dalam menusuk kedalam tengkoraknya.

Di ruang yang lain terdapat seorang tahanan yang ditempatkan dalam bola rotan. Eksekusi hukuman mati akan dijalankan dengan cara menempatkan bola rotan yang berisi tahanan tersebut sebagai bola kaki dalam permainan sepakbola gajah.

Beranjak dari Cell Block 9, pengunjung akan diarahkan ke gedung kedua yaitu Block 1. Gedung ini juga terdiri dari 2 lantai dimana di pintu masuknya diperlihatkan gambar-gambar cara eksekusi hukuman mati pada jaman dahulu.

Kemudian di lantai 2 (dua) diperlihatkan eksekusi hukuman mati dengan cara yang lebih kekinian. Yaitu dengan menggunakan senjata untuk tembak mati dan juga dengan cara suntik mati. Beberapa senjata yang digunakan dalam eksekusi hukuman mati juga dipamerkan di ruangan ini.

Kobaran Semangat Api Abadi Mrapen

Tidak semuanya yang bersejarah selalu tentang benda. Tengok saja api abadi Mrapen yang ada di desa Manggarmas kabupaten Grobogan. Seperti namanya, api ini memang abadi menyala sampai saat ini. Walau di siang hari tak terlihat nyala apinya. Sehingga dibutuhkan daun-daun kering untuk diletakkan diatas batu yang menutupi apinya untuk membuktikan bahwa kobaran api itu ada

Api yang berasal dari semburan gas yang keluar dari perut bumi secara alami ini seringkali digunakan dalam peristiwa-peristiwa olahraga besar maupun peristiwa keagamaan.

Yang pertama adalah pesta olahraga internasional Ganefo 1 yang menjadi tandingan dari Olimpiade dan digagas oleh Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno pada tanggal 1 November 1963. Selanjutnya ada Pekan Olahraga Nasional (PON) X tahun 1981 dan PON XIV tahun 1996. Tiga peristiwa olahraga ini terdokumentasi di lokasi api abadi Mrapen dalam bentuk tugu/monumen.

Sementara itu peristiwa olahraga lain yang melibatkan api abadi Mrapen namun tidak terdokumentasikan yaitu Asian Beach Game 1 di Bali tahun 2008, Asian Beach Game 2 di Muscat tahun 2010, Asian Beach Game 3 di China tahun 2012. Dan yang terbaru adalah Sea Games XXVI tahun 2011 di Jakarta dan Palembang.

Puncak peringatan Waisak yang dipusatkan di candi Borobudur juga selalu mengambil api suci dari Mrapen yang lokasinya berada di pinggir jalan Semarang-Purwodadi ini.
Selain api abadi, di lokasi ini juga terdapat Sendang dudo dan juga Batu bobot. Sendang dudo adalah mata air yang berwarna kehijauan dan terlihat seperti air yang mendidih dikarenakan buih yang dikeluarkan mirip seperti air yang direbus diatas kompor. Namun demikian kenyataannya air Sendang dudo sama sekali tidak panas.

Sendang dudo dahulu kala konon kabarnya digunakan oleh seorang Empu untuk mendinginkan keris yang dibuatnya setelah ditempa di api Mrapen. Air dari Sendang dudo diyakini memiliki khasiat menyembuhkan beragam penyakit.

Tak jauh dari tumpukan batu api abadi terdapat batu Bobot yang ditempatkan di sebuah ruang tertutup dan terkunci. Batu Bobot ini konon merupakan peninggalan dari Sunan Kalijaga. Kabarnya berat batu Bobot ini hanya 20 kg tetapi belum pernah ada yang bisa mengangkatnya. Dan barang siapa yang bisa mengangkat batu Bobot maka segala keinginannya akan dikabulkan.
Keberadaaan api abadi, Sendang dudo dan batu Bobot pada masa lalu memiliki keterkaitan dalam pembuatan keris. Api abadi sebagai tempat membakar besi, batu Bobot untuk menempa dan Sendang dudo untuk mendinginkan.

Di tahun 2015, lokasi wisata api abadi Mrapen telah direnovasi. Sehingga foto-foto yang ada di halaman ini bisa dibilang sudah kadaluarsa. Dilihat dari hasil pencarian di Google saat ini kondisinya sudah sangat layak untuk menjadi tujuan wisata. Satu hal yang patut disyukuri tentunya karena berarti pemerintah setempat tak tinggal diam.

Sebuah Gedung Olahraga (GOR) juga telah dibangun di dekat lokasi api abadi Mrapen. Semoga kobaran api abadi Mrapen yang tak pernah padam ini membawa semangat baru dalam bidang olahraga di tanah air. Dan tak lupa pula semangat untuk membenahi dan mempromosikan pariwisata dalam negeri.

Sunday, 28 August 2016

Serpihan Kejayaan Stasiun Gundih yang Kini Terlewatkan








Mentari baru saja menampakan dirinya di ufuk timur ketika saya
menjejakan kaki ke Gundih, ibukota kecamatan Geyer yang terletak 17 kilometer ke
selatan dari Purwodadi, Grobogan. Tujuan lawatan saya ke sini tak lain ialah
untuk menengok Stasiun Gundih, serpihan pusaka perkeretaapian yang pernah
bergairah di masa penjajahan Belanda.



Kendati letak stasiun itu berada sedikit jauh dari jalan

Thursday, 25 August 2016

Arafah Rianti Inspirasi Usaha Sekolah Hiburan Komedi

Lagi-lagi membahas Arafah Rianti untuk inspirasi usaha hiburan komedi. Lagi pula, dunia hiburan komedi seperti sedang mendapatkan IQ yang cukup, untung bukan IQ di bawah rata-rata, apalagi IQ jongkok. Hal ini karena dinaungi Stand Up Comedy yang dinilai bisa sebagai “Ustad Lucu” walaupun sering nasehatnya absurd. Jadi, membahas usaha hiburan komedi seperti mendapat suguhan spesial dari Stand Up

Tuesday, 23 August 2016

Memulai Usaha Penjualan Skala Grosir Secara Online

Memulai usaha penjualan produk fisik tidak selamanya harus menggunakan sistem reseller, penjualan skala eceran. Kalau kelas eceran, paling hanya untuk konsumen yang hanya menjadikan produk sebagai konsumsi. Kalau kelas grosiran, memang disediakan untuk konsumen yang sudah memiliki modal besar dan memiliki kepentingan untuk menjual kembali secara eceran.




Membahas penjualan produk fisik karena

Tuesday, 16 August 2016

Napak Tilas Erupsi Merapi Dengan Wisata Jeep Lava Tour

Bencana memang menyisakan kepedihan tetapi bukan berarti akhir kehidupan. Asalkan tidak larut dalam kesedihan justru bencana boleh jadi melahirkan berbagai peluang. Tengok saja selepas erupsi besar gunung Merapi tahun 2010 yang lalu.

Selepas erupsi, kegiatan wisata lava tour sontak menjadi primadona baru di gunung Merapi. Dengan menggunakan mobil jip Willys pengunjung bukan hanya diajak merasakan berpetualangan di alam terbuka. Tetapi juga diajak untuk melihat tempat-tempat yang terdampak erupsi gunung Merapi tahun 2010 lalu.

Paket wisata jip lava tour di gunung Merapi dibagi dalam 3 paket. Short, medium atau long untuk paket wisata reguler. Tetapi variasi lain seperti paket sunrise, sunset, fun outing, pre wedding dan lain sebagainya juga tersedia. Saat ini cukup banyak agen wisata yang menawarkan paket wisata lava tour gunung Merapi secara online lengkap dengan harganya. Oleh karena itu, pengunjung sangat disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu. Apalagi saat musim libur panjang.

Titik awal wisata lava tour gunung Merapi dimulai dari Kaliurang. Tak terkecuali paket medium wisata lava tour gunung Merapi. Dalam paket ini wisatawan akan diajak melintasi makam massal korban erupsi gunung Merapi dan singgah di Museum Sisa Hartaku, Batu Alien, Bunker Kaliadem dan makam mbah Maridjan.

Jalur berpasir dan berbatu di sepanjang perjalanan memang mengundang keseruan. Tapi empati wisatawan pun dapat ikut terkuras saat singgah di Museum Sisa Hartaku, Bunker Kaliadem dan makam mbah Maridjan.

Berbagai barang-barang warga penduduk Merapi yang tak terselamatkan menjadi koleksi dari Museum Sisa Hartaku. Mulai dari sendok, gelas, piring, sepeda motor dan tulang belulang hewan ternak mengisi sudut-sudut ruang sebuah rumah yang dijadikan museum tersebut. Meski menyimpan barang-barang yang kurang bernilai tinggi seperti museum pada umumnya namun mengingat situasi yang dihadapi warga saat itu membuat wisatawan pun akan terhanyut dalam perasaan sedih. Apalagi ditambah dengan coretan-coretan kalimat di dinding yang seakan-akan menggambarkan kesedihan yang dihadapi warga saat itu.

Sementara itu bunker Kaliadem menjadi saksi keganasan dari erupsi gunung Merapi pada tahun 2006. Dua orang relawan saat itu terjebak di dalam bunker saat mencoba mengevakuasi warga. Semburan awan panas gunung Merapi yang biasa disebut Wedus Gembel dan lahar panas menyelimuti bunker tersebut. Panas yang tak terkira menyebabkan kedua relawan tersebut terpanggang hidup-hidup di dalam bunker Kaliadem.

Kemudian berbicara tentang gunung Merapi tentu tak bisa lepas dari sosok mbah Maridjan. Keteguhannya dalam menunaikan tugas sebagai juru kunci gunung Merapi hingga akhirnya meninggal layak menjadi sumber inspirasi. Namun untuk menuju rumah mbah Maridjan pengunjung harus menyewa ojek karena kendaraan roda empat tidak bisa menjangkau tempat tersebut dikarenakan belum adanya akses. Hanya makam mbah Maridjan saja yang dapat dijangkau dengan mudah oleh kendaraan roda empat.

Pengunjung kemudian akan kembali disuguhi dengan pemandangan yang mengundang decak kagum di Batu Alien dan Kali Opak. Dinamakan batu Alien karena bentuknya yang menyerupai wajah manusia. Ukurannya yang demikian besar sontak mengundang pertanyaan betapa besarnya kekuatan yang disemburkan oleh gunung Merapi untuk melontarkan batu tersebut keluar dari perut bumi. Demikian juga dengan banyaknya pasir yang menimbun Kali Opak yang jumlahnya mungkin jutaan meter kubik.

Suasana pagi hari menjadi waktu yang pas untuk menikmati wisata jip lava tour gunung Merapi. Selain udara yang masih sejuk, sinar matahari pun belum terlalu kuat menyengat. Langit yang biru tanpa diselimuti awan membuka luas pandangan menuju gunung Merapi yang seolah-olah ingin memperlihatkan kekuatan dan kebesarannya.

Monday, 15 August 2016

Arafah Rianti SUCA 2 Dan Bikin Usaha Vidio Stand Up Comedy?

Ternyata karena ada Arafah Rianti SUCA 2 sehingga membahas seputar usaha Stand Up Comedy (Komedi Solo). Apakah anda penggemar Arafah? Semoga bukan, khawatir anda minta tanda tangan Arafah ke saya. Dikira saya adalah manajer Arafah dalam hal dunia usaha comedy. Bukan, saya juga fans Arafah, fans pemanfaat moment tepat.




Ini era Arafah Rianti di SUCA 2 bukan era Cemen. Ini pun era dimana menanti

Gua Jepang Pundong, Artefak Perang Dunia Kedua di Pantai Selatan Yogya







Terbentang di utara pesisir selatan Yogyakarta,
gemulai lekuk perbukitan Pundong terlihat jelas tenar itu. Di
perbukitan yang gersang itu, gua-gua beton tinggalan Jepang itu terdiam bisu
memandang birunya laut selatan. Gua-gua itu hanyalah satu dari sekian banyaknya
artifak dari suatu bagian perjanan sejarah umat manusia yang bernama Perang
Dunia Kedua. Puluhan tahun silam, gua-gua itu

Sunday, 14 August 2016

Inspirasi Arafah Rianti - Bisa Kah Membuka Usaha Jasa Artikel Komedi?

Arafah Rianti dan peluang usaha jasa artikel komedi? Wah, ada hubungan apa Arafah Rianti, Komika Asal Depok, mahasiswa UIN, dengan usaha jasa artikel komedi? Tentunya, yang ada hubungan itu Arafah dengan saya, hubungan dalam pemikiran, lebih tepat hubungan “inspiration” (sok inggris). Begini, saya terinspirasi dengan sosok Arafah untuk menulis seputar “Jasa Artikel Komedi”, sekaligus sebagai

Friday, 12 August 2016

Panggung Ekspresi Bidadari Transgender


Walau keberadaan kaum transgender hampir sama tuanya dengan peradaban kaum manusia namun pro dan kontra mengenai status transgender hingga saat ini tak kunjung usai. Sulit memang karena masing-masing orang memiliki argumentasi dan sudut pandang yang berbeda-beda.

Thailand merupakan salah satu negara yang cukup terbuka terhadap status transgender. Bahkan mereka menjadi salah satu daya pikat pariwisata Thailand yang dikemas dalam bentuk kabaret. Seperti di Bangkok dan Phuket contohnya.

Di Bangkok, pertunjukan kabaret yang diperankan oleh kaum transgender atau yang dalam bahasa internasional sering disebut sebagai Ladyboy dipentaskan di Asiateque Waterfront.

Pertunjukan selama kurang lebih satu jam tersebut dikemas dalam beberapa sesi cerita. Dimana unsur komedi, musik dan nyanyian lipsync menjadi bumbu utama dalam pementasan ini. Tetapi dalam sesi tertentu mereka juga menampilkan pementasan yang serius, seperti misalnya tarian tradisional Thailand, Jepang dan Korea.
Walau tidak menampilkan nudity tetapi kebijaksanaan orang tua dalam mengajak anak-anaknya untuk menyaksikan pertunjukan ini tetap diperlukan. Terutama untuk pengunjung dari negara kita sendiri. Karena secara umum pentas Calypso cabaret mengekspos tubuh para aktrisnya.

Penampilan ladyboy dalam Calypso cabaret tak jarang mengundang rasa iri para penonton wanita. Tak sedikit dari mereka yang justru memiliki wajah yang lebih cantik dengan kulit yang putih, mulus dan terawat dibandingkan orang yang memang terlahir sebagai perempuan.
Sebagai suvenir acara, diakhir pertunjukan setiap penonton dapat berfoto dengan Ladyboy yang menjadi incaran. Boleh berfoto dengan satu atau lebih. Syaratnya cukup sediakan uang tips dengan jumlah yang telah ditentukan untuk setiap kali foto.

Tiket pertunjukan Calypso cabaret dapat dengan mudah dipesan melalui berbagai cara. Namun yang paling mudah tentunya dengan cara online lewat websitenya. Berbagai informasi penting lainnya pun dapat dengan mudah diakses.

Hanya satu tips terakhir untuk penonton pria yang duduk di baris depan. Bersiaplah untuk mendapat ciuman mesra! Mungkin kamu salah satu penonton yang beruntung.

Thursday, 11 August 2016

Menilik Jejak Perjuangan Pahlawan Emansipasi di Museum Kamar Pengabdian R. A. Kartini

>

Ini hanya asumsi pribadi hasil dari survei kecil-kecilan tanya ke teman-teman dekat. Sepertinya lebih banyak yang tahu kota kelahiran R. A. Kartini dibanding kota dimana beliau dimakamkan. Padahal di Rembang, kota dimana Ia beristirahat untuk selamanya juga menjadi tempat bagi beliau dalam menghasilkan karya-karya tulis.

Rembang menjadi bagian dari hidup R. A. Kartini dikarenakan beliau secara resmi disunting oleh K. R. M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, seseorang yang pernah menjabat sebagai Bupati di kota tersebut. Kini rumah dinas yang dulu ditempati oleh Bupati Djojo Adhiningrat yang berlokasi di jalan Gatot Soebroto no. 8 difungsikan sebagai museum yang berisi barang-barang yang berkaitan dengan R. A. Kartini dan tentunya juga karya-karyanya.

Museum kamar pengabdian R. A. Kartini dibagi menjadi 6 ruang pamer utama.


Yang pertama adalah ruang Kamar pengabdian R. A. Kartini. Di dalam ruangan ini dipamerkan sebuah tempat tidur kayu yang dalam bahasa Jawa disebut Amben, meja rias, meja tempat merawat bayi dan juga baju kebesaran Beliau yang seringkali terlihat dalam lukisan atau foto. Meski terdapat meja untuk merawat bayi, R. A Kartini sendiri tidak sempat merawat anak semata wayangnya. Karena Beliau wafat 4 hari setelah melahirkan karena pendarahan.

Ruang kedua adalah kamar Djojo Adhiningrat. Didalam ruangan ini dipamerkan foto-foto keluarga Djojo Adhiningrat dan R. A. Kartini beserta anak tunggalnya R. M. Singgih yang kemudian lebih dikenal dengan nama Soesalit. Foto-foto yang terpampang dilengkapi dengan petikan surat R. A Kartini kepada sahabat pena-nya yaitu Ny. Rosita Manuela Abendanon-Mandri.

Dari keterangan foto yang ada terungkap bahwa sangat bahagianya R. A. Kartini menikah dengan Djojo Adhiningrat. Dan betapa Beliau sebenarnya sangat mengharapkan anak perempuan dari pernikahannya itu. Namun suami dan anggota keluarga lainnya yang tinggal di rumah tersebut justru mengharapkan anak laki-laki. Soesalit, anak yang dilahirkan oleh R. A. Kartini juga menjadi anak satu-satunya dari Djojo Adhiningrat. Sebab dari pernikahannya dari Soekarmilah yang menjadi istri pertamanya, Beliau tidak dikaruniai anak.
Ruangan ketiga merupakan ruang keluarga. Disini tersimpan beberapa unit kursi dan meja tamu serta karya lukisan yang menggambarkan kerabat dari Djojo Adhiningrat. Yang menjadi daya tarik diruangan ini adalah payung dan tombak yang tersimpan dalam kotak kaca. Tetapi tanpa penjelasan yang rinci, 2 (dua) benda tersebut tidak diperbolehkan untuk difoto.
Ruang keempat adalah ruang dapur. Selayaknya dapur disini tersimpan perlengkapan makan yang dahulu digunakan oleh R. A. Kartini. Juga terdapat gawangan yang digunakan oleh R. A. Kartini untuk menyalurkan hobinya membatik. Sebuah lesung pemberian Ibu Tien saat perayaan 100 tahun R. A. Kartini turut ditempatkan disini.
Ruang kelima yang dinamakan ruang Habis Gelap Terbitlah Terang diisi oleh petikan-petikan tulisan dari R. A. Kartini. Bagi seorang perempuan yang dipingit dan tak diperbolehkan melanjutkan pendidikan dasar, buah pikiran R. A. Kartini sangatlah luar biasa karena mampu melewati sekat waktu.

Ruang keenam sebagai ruang terakhir merupakan ruang koleksi buku – buku dan surat-surat R. A. Kartini yang ditulis dalam bahasa Belanda. Di ruangan inilah tersimpan buku yang menjadi koleksi paling penting yaitu yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Bertambahnya wawasan sejarah hanyalah salah satu aspek yang didapat ketika berkunjung ke Museum R. A. Kartini. Tetapi bagi pengunjung perempuan, inspirasi dan rasa bangga menjadi bagian dari wanita Indonesia tercurah sepenuhnya disini.

Wednesday, 10 August 2016

Sunrise Bromo yang Berkeadilan Sosial

Hukum alam menyebutkan matahari terbit setiap pagi dari arah timur. Dan selalu demikian setiap pagi hingga proses terbitnya matahari tak ubahnya seperti rutinitas harian lainnya. Seringkali terlupakan atau bahkan tak ada artinya.

Berbanding 180 derajat jika kemudian lokasi untuk melihat matahari terbit berada di puncak gunung. Daya magisnya yang besar sanggup mengubah matahari, langit dan bumi menjadi sumber rasa syukur yang tak terukur.

Namun yang menjadi pertanyaan kemudian adalah masalah perbedaan stamina tiap orang yang membuatnya tidak bisa menikmati matahari terbit dari puncak gunung. Beruntunglah kemudian Indonesia memiliki gunung Bromo yang terletak di provinsi Jawa Timur. Karena dengan menggunakan mobil sewaan kini semua orang dapat menyaksikan cantiknya matahari terbit.

Hanya satu masalah terakhir saja yang harus dihadapi yaitu dinginnya udara yang seringkali mencapai 0 derajat Celsius. Tetapi demi suasana hati yang berdebar menunggu apakah matahari terbit dengan sempurna atau tidak, rasanya dengan segala kemudahan yang ada maka hawa dingin sebagai hambatan terakhir pun wajib ditaklukan.

Jam dinding menunjukan pukul 3 dini hari saat pengelola penginapan dan supir mobil sewaan tak hentinya mengetuk pintu kamar kami. Bergegas jaket dan segala perlengkapan untuk menghadapi dinginnya udara pun kami lingkarkan di sekujur tubuh.

bintang - bintang di langit gunung bromo
Kami tahu bahwa keberangkatan awal dapat menentukan posisi untuk melihat matahari terbit di Penanjakan 1. Harus diakui memang berjubelnya pengunjung memiliki dampak yang cukup besar bagi ketertiban di Penanjakan 1. Seringkali pengunjung yang datang terlambat tidak bisa melihat matahari terbit karena tertutup pengunjung yang ada didepannya.

Dan jika kesiangan maka mau tak mau juga harus sewa ojek untuk menuju pos Penanjakan karena jauhnya lokasi parkir mobil sewaan. Tetapi ditengah beberapa kekurangan yang ada, Bromo menjadi puncak gunung yang sangat bersahabat untuk melihat matahari terbit karena berbagai kemudahan yang ditawarkan kepada pengunjung.

Bahkan Bromo juga menyediakan berbagai spot wisata cantik lainnya seperti padang savana bukit Teletubbies, pasir berbisik, pura luhur Poten, dan lain sebagainya yang bisa dinikmati selepas menyaksikan keindahan matahari terbit.

Tuesday, 9 August 2016

Jasa Iklan Bisnis Online Review Dan Banner

Mau menjadikan blog ini sebagai salah satu tempat pemasangan iklan bisnis online anda sepanjang masa? Bila mau, bisa jadi anda akan terpuaskan dengan penawaran iklan di halaman ini. Mengapa terpuaskan? Bukan hanya pemasangan iklan berbentuk banner, namun juga iklan berbentuk review. Iklan berbentuk review inilah yang akan terpasang sepanjang masa di blog ini (dengan syarat tertentu). Jadi,

Monday, 8 August 2016

Soto Gading Solo Favoritnya Pejabat


Siapa bilang tempat makan favorit pejabat harus ekslusif dan dengan harga mencekik. Tak percaya? Datang saja ke warung makan Soto Gading di kota Solo. Tempatnya cukup sederhana, panas tak berpendingin ruangan dan dengan deretan kursi meja yang sama dengan pengunjung lainnya.

Soto memang bukan masakan khas Solo seperti Timlo. Malah boleh dibilang masakan nusantara karena hampir semua daerah di Indonesia punya menu Soto. Tapi di kota yang julukannya Spirit of Java ini, Soto seperti menjadi hidangan wajib untuk sarapan. Tak heran jika hampir di setiap sudut kota mudah ditemui penjual Soto.

Meski banyak penjual Soto tapi hanya beberapa yang mempunyai sejarah panjang hingga akhirnya menjadi favorit warga Solo dan menjadi ikon kuliner kota tersebut. Adalah Soto Gading 1 yang beralamat di jalan Brigjen Sudiarto no 75, Gading warung makan Soto yang telah sangat dikenal dan digemari warga Solo dan pecinta kuliner dari berbagai kalangan.

Berbicara harga yang murah, dibawah 10 ribu rupiah untuk semangkuk Soto sudah jelas bukan alasan para pejabat rela sarapan berpanas-panas ria disini. Tetapi komposisi pas dari kuah soto yang bening gurih yang membasahi nasi dengan suwiran ayam, soun, keripik kentang daun seledri dan bawang goreng lah yang pas untuk jadi alasan.

Belum lagi aneka camilan seperti keripik tempe, sosis Solo, tahu, sate usus, empal, perkedel dan lain sebagainya yang tersaji di meja makan semakin memanjakan lidah.

Porsinya yang sedang memang menjadikan Soto Gading cocok dijadikan sebagai menu sarapan. Tetapi tak mustahil jika Soto Gading disantap sebagai menu makan siang. Justru porsinya yang cukup tidak akan membuat mata ngantuk karena kekenyangan. Monggo disesuaikan saja dengan jam operasional Soto Gading 1 yang buka mulai pukul 05.30 hinggap 15.30 setiap harinya.

Bukan Bakso Bukan Soto Ini Timlo

Hawa kota Solo yang panas menyengat memang bukan rahasia lagi. Tapi jangan anti dengan masakan yang berkuah panas kalau liburan di kota yang julukannya Spirit of Java ini. Rugi!

Memang susah mendeskripsikan rasa masakan ini. Dilihat dari penampakannya yang diguyur dengan kuah kaldu ayam bening terlihat seperti bakso atau soto. Tak salah memang. Hanya saja dengan isian ati ampela, suwiran ayam ,sosis Solo dan telur bebek pindang membuat gurihnya kuah kaldu ayam menjadi tidak terlalu dominan namun justru sensasi segar panaslah yang tercipta.
Tetapi supaya lebih afdol silahkan datang saja langsung datang ke warung makan Timlo Sastro atau yang lebih dikenal warga solo dengan Timlo Sastro (m)Balong. Lokasinya tak jauh dari Pasar Gede, persisnya di Jalan Pasar Gede Timur no 1 Balong.

Harga sebesar 18 ribu rupiah menjadi harga yang pantas bagi menu khas kota Solo yang memang lahir dari warung makan ini. Segelas es Beras kencur dan alunan musik yang mengalunkan lagu-lagu lokal menjadi teman sempurna untuk mendinginkan lidah akibat sengatan hawa panas dan kuah Timlo yang diguyur sambal kecap.

Jika tak segera, maka bersiaplah untuk berdiri menunggu meja saat jam makan siang tiba di warung makan Timlo Sastro yang buka dari jam 06.00 – 15.30 ini.